Author : Karlie & Lana
Chapter 1
Part : 1
Main Cast : Yuna, Donghae, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee
~Yuna Pov~
Tahun ajaran baru... aku melangkah memasuki halaman sekolah swasta terbesar di Korea. Seorang guru memandangiku dengan tidak enak, apa yang salah denganku? Aku menoleh ke belakang, ah ya! Rupanya dia guru baru yang di maksud, pantas dia menatapku dengan tatapan aneh itu. Aku membungkuk 90 derajat untuk menjaga kesopanan, guru tersebut balas membungkuk tapi tidak berkomentar. Para kakak kelas saling berbagi cerita di hari liburnya, para murid baru sibuk mencari teman dari satu sekolah mereka untuk menjalani Masa Orientasi bersama. Sedangkan aku, berdiri di tengah lapangan memandang sekeliling gedung sekolah besar ini. Mengamati setiap wajah murid, setiap meter tanah yang di gunakan lalu memandang denah sekolah yang berada di tanganku.
Apakah aneh jika orang Korea tidak bisa berbahasa Korea? Tidak juga. Aku orang Korea tapi aku tidak bisa berbahsa Korea. Aku lahir di Jepang dan tinggal di sana selama 5 tahun, 5 tahun kemudian aku pindah ke Amerika selama 3 tahun, lalu pindah ke Indonesia dan tinggal selama 3 tahun dan kini aku berada di Korea untuk menjalani masa SMP ku. Aku berjalan menyusuri jalan setapak yang menuju ke taman sekolah dan ruang kesenian. Ya itu dia! Koperasi. Dengan semangat aku berjalan lebih cepat memasuki tempat tersebut.
"Annyeong haseoyo." Sapaku begitu membuka pintu. "Wah murid pindahan baru ya?" seorang guru langsung menyambutku dengan ramah. "Iya." jawabku. "Aksenmu lumayan. Ahnoyhaseoyo." guru itu menyapa orang yang berada di belakangku. "Temanmu?" aku mengangguk cepat. "Aku membutuhkan seragamnya, dia lupa mengambil kemarin.." Guru itu mengangguk. "Tunggu sebentar, sepertinya memang ada seragam yang tertinggal." guru tersebut masuk ke ruangannya. "Nona, apa yang nona lakukan! Aku di sini bukan untuk sekolah tapi untuk menjaga nona."
"Tapi aku akan membuat orang-orang memperhatikanku jika kau selalu berpakaian jas dan berjalan di belakangku tanpa bicara. Menurut atau kau di pecat!" ancamku. "Baiklah nona, maafkan saya." guru tersebut keluar dari ruanganya dan membawa satu set seragam sekolah. "Apakah nama mu, Jun Woo?" aku mengangguk untuknya, aku memang sudah memesan seragamnya untuk berjaga-jaga. "Ini, kenakan ini sebelum jam efektif di mulai atau kau akan kena hukuman." aku dan Jun membungkuk. "Terima kasih banyak bu, kami pergi yah! Annyeong haseoyo." aku memberikan seragam itu kepada Jun. Umur kami sama, tapi keluarganya sudah mengabdi pada keluargaku sejak lama. Jadi ini sebuah kebersamaan secara turun temurun, dengan sangat terpaksa Jun harus menjadi penjagaku hingga akhir hayatku. Ckckck... kalian pasti belum mengerti apa maksudku.
Setelah Jun mengganti pakaiannya aku dan Jun bergabung dengan kerumunan murid baru. Kami berdua memang tidak ikut mengobrol, tapi kami hanya duduk di dekat mereka untuk memantau apa perintah dari para senior. "Jun, tidak inginkah kau mencari teman baru? Biar bagaimanapun aku adalah orang yang kejam jika terus membuatmu berjalan di belakangku, tidak memiliki teman dan tidak sekolah. Aku tahu sebenarnya kau orang yang supel, cepat menjauh dariku dan cari teman baru!" aku mendorong Jun pergi. Tidak lama seseorang menghampiriku. "Hai, ahnoyhaseoyo." aku mendongak untuk melihat wajahnya. "Hai juga... Kim... Nang... Tan." aku berusaha membaca name tag miliknya. "Ahahaha... rupanya kau kurang lancar berbahasa Korea yah, tapi aku suka aksen mu. Namaku Kim Gaeul. Namamu Yuna? Hanya Yuna tanpa nama depan atau belakang?" gadis itu duduk di sebelahku. "Ya, eh tidak juga sih... namaku Han Yuna. Kau terlahir di musim gugur yah?"
"Wah sepertinya arti namaku terlalu mudah di tebak yah. Ahahahaha... aku lihat tadi kau bersama seorang , chingurang (dengan teman)?" aku menoleh padanya. "Ya. Apakah teman SD-mu tidak ada yang masuk ke sekolah ini?" Gaeul mengerucutkan bibirnya. "Banyak sih, tapi aku ingin mencari teman baru. Karena aku juga tidak begitu dekat dengan mereka yang masuk ke sini. Tadinya aku menolak untuk masuk ke sini, tapi karena kakak-ku bersekolah di sini jadi dengan terpaksa aku mengikutinya." aku menikmati angin yang berhembus. "Tapi kenapa kau tidak ingin bersekolah di sini? Inikan sekolah yang sangat bagus, jarang sekali ada orang yang tidak mau masuk ke sini." Gaeul meniup pony nya, "justru karena itu aku tidak mau masuk ke sini, terlalu banyak orang yang mendambakan sekolah ini. Hey, sepertinya kita di panggil. Ayo!" Gaeul menarik tanganku menuju barisan.