ANNOUNCEMENT !!

Please read page About This Blog to know the rules of this blog. You can join this blog and send your fiction! Thanks for visit.

- E.L.F -

3.02.2010

My Past Future

Author : Karlie & Lana
Chapter 1
Part : 3
Main Cast : Yuna, Donghae, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee

“Ahnoyhaseoyo! Jo neun Haeya imnida. Mohon bantuannya.” Gadis berambut panjang, bertubuh langsing dan tinggi membungkuk di depan kelas. “Ayo semua beri salam!” perintah sang guru. “Annyeonghaseoyo!” seru para murid serempak. “Chun cu, singkirkan barang-barangmu! Pindah ke kursi di sebelahmu!”
“Kenapa?! Aku tidak mau!” bantah Chun Li cuek. “Biar Haeya duduk di antamu dan Donghae. Kalian berdua kalau tidak segera di pisahkan aku takut kalau kalian jadi tidak normal!”
“Apa-apaan itu!” elak Donghae. “Tidak mau! Aku mau tetap berada di sebelah Donghae ku yang tercinta.” Dengan cepat Donghae memukul kepala Chun Li dengan buku yang berada di mejanya. “Cepat pindah! Atau kau akan ku jemur di luar!” dengan malas dan kesal Chun Li pindah satu kursi. “Nah Haeya, sekarang kau bisa duduk. Kalau kau membutuhkan bantuan kau bisa bertanya kepada Donghae atau ketua kelas. Jangan bertanya pada Chun cu atau kau akan tersesat.” Gadis tersebut tersenyum, manis sangat manis. “Ahaha! Sangat tidak lucu!” sayang sekali Chun Li tidak melihat senyum tersebut. “Silahkan duduk.” Haeya membungkuk. “Terima kasih.” Begitu Haeya duduk di kursinya, para laki-laki langsung sibuk menggodanya.
Tiba-tiba Donghae memukul kepala salah satu dari mereka. “Ya Changmin! Dasar bocah gila! Tidak kah kau malu bersikap tolol di depan gadis baru?” Changmin mengusap kepalanya yang kesakitan. “Tapi dia cantik! Tidak kah kau tertarik padanya?” Donghae terdiam lalu berbalik menghadap ke jendela di sebelah kirinya. Haeya diam-diam memerhatikan wajah Donghae, apakah benar Donghae tidak tertarik padanya?
“Siapkan mata pelajaran pertama, aku keluar sekarang. Ingat! Hari ini ada kelas malam!” seluruh murid langusng berseru tidak terima. “Sudah-sudah diam! Kalau kalian ingin protes-protes lah pada kepala sekolah kalian.” Guru tersebut langsung keluar dari kelas. Beberapa wanita langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Haeya begitu juga dengan yang laki-laki. Sedangkan Chun Li lebih tertarik bersama Donghae, keduanya mengobrol menghadap ke jendela membelakangi Haeya dan yang lain. “Apa menurutmu dia lumayan?” Donghae menatap Chun Li. “Jadi kau tertarik padanya?” Chun Li memanglingkan wajah. “Akui saja. Kalau kau mengakui itu lebih dulu dariku maka aku akan berusaha untuk tidak menyukainya karena aku tidak akan mengambil milik temanku sendiri.” Chun Li tersenyum kuda. “Kau temanku yang terbaik!”
“Terima kasih banyak!”
“Hey. Kau ingat ada apa minggu depan?”

“Ya.. ya.. mana mungkin aku lupa. Apa kau benar-benar akan membuat pesta besar?” Chun Li menggaruk kepalanya. “Bagimana yah? Sepertinya sih iya. Tapi yang pasti kau adalah orang pertama yang kuundang dan harus datang!” Donghae menggigit bibir atasnya. “Siapa saja yang akan kau undang.” Chun Li berfikir sejenak. “Sepertinya aku ingin mengundang seluruh anak di angkatan kita dan mungkin beberpaa teman adikku. Ah tidak.. hanya ada dua. Teman laki-laki dan teman perempuannya.” Donghae mengerutkan alis. “Adikmu memiliki teman perempuan? Aku pikir dia tidak begitu suka berteman dengan perempuan.”
“Tapi temannya yang satu ini berbeda. Dia memiliki pribadi yang baik, bahkan Gaeul sendiri bilang begitu. Senyumnya itu sangat mempesona, dia ramah, lucu, tapi dingin. Apa kau mengerti? Jadi saat kau belum benar-benar mengenalnya dia akan bersikap sangat dingin padamu, jika tidak dingin mungkin dia hanya akan mengirit kalimat di depanmu. Jarang berbicara, tatapan matanya juga dalam. Tapi setelah kau mengenalnya, dia sangat ramah… kau akan selalu merindukan senyumnya. Seolah-olah senyumnya sangat berharga sehingga kau akan melakukan apapun demi melihat senyum di wajahnya. Dia memang jarang tersenyum, tapi saat dia tersenyum… rasa kesalmu bisa langsung hilang dan bahkan jika kau kesal karena dia tidak pernah senyum rasa kesalmu akan terbalaskan dengan sangat puas.”
“Apakah sebegitu menariknya?” Chun Li mengangguk dengan yakin. Karena itu kau harus datang supaya bisa melihat gadis tersebut! Kalau tidak salah namanya Yuna. Sedangkan teman laki-lakinya, katanya sih dia teman Yuna sejak kecil makanya tidak bisa lepas dari Yuna.” Donghae mangut-mangut sambil berusaha membayangkan seperti apa Yuna itu.


“Yuna-ah! Kau harus tahu berita terbaru tentang Chun oppa!” Yuna melepas earphone nya. “Sabtu ini kami akan mengadakan pesta.. eum salah, tepatnya Chun appa akan mengadakan pesta ulang tahunnya! Dia memperbolehkanku mengundangmu dan Jun. Dan kau tahu? Donghae oppa akan ada di sana juga!” Yuna mebelalak. “Geuraeyo? A, kau pasti bercanda!”
“Aku tidak bohong! Kau harus datang bersamaku! Pestanya akan di adakan di rumahku. Temanya pesta topeng.”
“Tapi apa yang bisa ku kenakan?” Yuna menunduk sedih. “Tenang saja, hari ini kita bertiga mencari baju bersama. Aku yang akan traktir, bagaimana?” Yuna tersenyum girang. “Terima kasih!”

***
“Agassi, silahkan masuk ke mobil.” Sambut seseorang sambil membukakan pintu mobil. “Tunggu! Tidak, hari ini aku tidak langsung pulang. Aku dan Jun akan pergi mencari baju pesta untuk acara kakak Gaeul. Bilang itu pada umma, arayo?” Yuna kembali menutup pintu mobil. “Tapi Agassi! Anda memiliki sangat banyak gaun pesta, atau anda ingin model terbaru? Kami akan segera menghubungi designer. Saya mohon pulanglah, saya takut nyonya marah.”
“Tidak! Kau tidak mengerti… kau tahu? Aku hanya ingin menjadi manusia. Jika benar Gaeul adalah teman yang baik bagiku, maka aku akan tahu setelah aku melakukan beberapa tipuan. Pulang saja, mama tidak akan marah. Nanti aku akan menghubunginya, berikan ponselku. Jun ikut bersamaku jadi tidak perlu khawatir.” Yuna memasukkan ponselnya kedalam kantong seragamnya lalu pergi. “Agassi! Agassi!-“ percuma memanggil, “Apa maksudnya ingin menjadi manusia? Apakah sekarang agassi bukan manusia?”
“Maaf menunggu lama! Aku hanya ingin mengambil ponsel.”
“Kalau begitu ayo jalan sekarang! Tapi apakah tidak apa-apa jalan kaki? Aku tidak punya kendaraan.” Ucap Gaeul. “Tidak apa-apa, aku juga tidak punya kendaraan. Ayo jalan kaki, kemana kita akan mencari?” aku merangkul Gaeul. “Di tempat yang murah tapi bagus, aku tidak punya cukup uang.” Kami berdua saling tersenyum. “Ayo!” Yuna menarik Jun lalu ketiganya berjalan bersama.

*** 

 “Nona, bagaimana cara kita ke rumah Gaeul?” kepala pelayan yang berada di dekat mereka langsung berjalan mendekat. “Tadi kau sebut agassi apa?” Yuna menoleh. “Maaf kan saya, maksud saya agassi.” Jun membungkuk pada Yuna. “Tidak. Aku yang memintanya memanggilku nona. Nona dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama dengan agassi dalam bahasa korea.” Belas Yuna. “Baiklah agassi, maaf atas kelancangan saya ini. Tapi apakah benar artinya sama?” mana aku tahu, aku saja tidak tahu arti agassi yang sebenarnya.. pikir Yuna dalam hati. “Ya, tentu saja. Kau boleh pergi sekarang.” Kepala pelayan tersebut membungkuk lalu pergi.
“Entahlah, aku juga bingung. Naik sepeda kira-kira bisa atau tidak?”

“Kenapa tidak naik mobil saja?”
“Tidak bisa! Aku berpura-pura sebagai orang yang biasa-biasa saja. Kalau di rumah ini ada mobil yang sangat jelek aku akan pakai ke rumah Gaeul.”
“Baiklah, kita naik sepeda nona. Biar saya yang memboncengi anda.” Di tengah perjalanan saat sepeda Jun menikung di sebuah gang, sedang menunggu seorang supir dengan mobil sedannya yang tiba-tiba menyambut Yuna. “Apakah anda Yuna-ssi?” Yuna mengangguk ragu. “Nona Gaeul meminta saya untuk membawa anda kerumah. Mohon anda dan Jun-ssi masuk ke dalam mobil, saya akan mengantar anda." Dengan bingung keduanya menurut saja. Supir tersebut membawa mereka masuk ke sebuah pekarangan, sangat besar! Banyak mobil mewah terparkir di sana, dan banyak sekali para tamu dengan gaun-gaun mewah mereka, semuanya sudah menggunakan topeng.
"Yuna-ah!" sambut Gaeul begitu mobilnya berhenti di pintu belakang. "Rumahmu... sangat besar! Kenapa kau selalu bilang kalau kau tidak punya uang?" Yuna benar-benar terkejut melihat rumah Gaeul yang seperti istana. "Memang tidak punya.. itu uang ayah dan ibuku. Aku punya apa? Ayo masuk, kita harus mengganti gaun murahmu itu dengan gaun yang sudah kusiapkan untukmu. Jun juga! Bajumu sangat tidak cocok, maaf aku memilihkan yang jelek untuk kalian. Cepat masuk!"

&&&


~ Yuna ~


Ya ampun! Ternyata aku tidak salah menerima dia sebagai sahabatku. Walaupun dia anak konglomerat Korea dia tetap bersikap biasa bahkan mengecohku. Aku yakin dari seluruh tamu yang datang pasti setengahnya tidak menyangka dengan rumah besar ini. Mereka benar-benar keluarga yang rendah hati, penampilan keluarganya selalu keren tapi tidak pernah menggunakan pakaian yang bermerek.
"Bagaimana? Apa kau suka dengan gaun yang kuberikan?" Aku menatap diriku sendiri di cermin. Jujur aku adalah orang yang sangat sulit dalam memilih baju, seleraku terlalu tinggi. Tapi tidak untuk gaun ini, aku merasa nyaman mengenakannya dan sepertinya ini di buat khusus. "Ya, aku suka." Gaun ini berwarna putih dengan corak biru dengan lengan pundak kanan berbentuk bunga. Aku tahu ini pasti mahal, karena sangat bertema. "Jun.. apa kau sudah selesai?" Jun keluar dari kamar mandi begitu Gaeul memanggilnya. Ya tuhan! Aku baru sadar kalau pelayanku yang satu ini sangat tampan. Aduh Yuna sadar.. kau baru berumur 12 tahun! Tapi benar... Jun terlihat tinggi dan tampan.
"Wahhh!! Jun sempurna. Ini topeng kalian berdua dan sekarang kita turun! Acara akan segera di mulai, kakakku akan menjadi MC nya dan dia telah menyiapkan sebuah acara yang luar biasa! Kami bertiga turun melalui tangga belakang agar tidak menarik perhatian, lalu kami menyusup ke kerumunan dan bergabung dengan yang lain.
"Hey! Hey! Perhatian sebentar!" semua tamu yang mayoritas murid satu angkatan dengan Chun oppa langsung memerhatikan Chun oppa yang berdiri di panggung dengan kemeja biru-pink dan topeng peraknya. "Terima kasih banyak karena kalian telah menghadiri pestaku dan berpakaian sesuai dengan tema. Aku sangat senang dengan kehadiran kalian semua di sini dan aku harap tidak ada yang tidak hadir. Karena sekarang aku akan memulai sebuah acara yang sangat menarik tapi di kecualikan untuk orang-orang yang sudah berpasangan. Tolong yang sudah memiliki kekasih menyingkir ke sebelah kiriku." sekitar 4 pasang kekasih dari 500 tamu yang di undang menyingkir.
"Sekarang pelayanku akan mengambil arloji kalian untuk di pasangkan cinderamata, harap di berikan ke pelayanku. Cinderamata ini hanya di pasang bagi.. ah nanti saja aku beri tahu. Sekarang kalian semua harus berpencar, tidak boleh berkerumun dengan orang yang kalian kenal! Cepat berpencar, berjalan kemanapun!" Aku menuruti kata Chun oppa begitu juga dengan tamu lain, kami semua berjalan kemanapun kami bisa pergi. Lalu tiba-tiba saja lampu mati, aku tersentak kaget dan reflek menarik seseorang.
"Berhenti! Jangan bergerak jangan lepaskan orang yang kalian pegang!" Aku pasti menuruti itu karena aku takut jika berada di tempat ramai tapi gelap, bahkan bagiku lebih menakutkan di banding berada di tempat sepi yang gelap. Aku sangat tidak nyaman berada di tempat ramai seperti pesta, paling-paling aku hanya bisa bertahan 1 jam. Aku merasakan seperti ada nafas di belakang tengkuk leherku, aku meremas lengan baju seseorang itu semakin kuat.
"Jangan bicara! Jangan mengeluarkan suara apapun! Jangan bertanya dan jangan menjawab!" apa-apaan sih ini! Bisa tidak sih lampunya segera di nyalakan?! 3 detik kemudian lampu menyala, dan mata kami semua spontan terasa silau. Tapi tidak ada yang melanggar perintah.
"Wah.. rupanya kita berhasil mendapatkan.....-" Chun oppa menghitung sesuatu. "Masih tetap pegang apa yang tadi kalian pegang dan jangan menoleh. Bagus! Kita mendapatkan 20 pasang! Sekarang kau boleh menoleh dan lihat siapa yang kalian pegang. Dan buka topeng kalian!"
Aku tersentak! Begitu aku membuka topeng dan melihat siapa yang kuremas lengan bajunya, dadaku berdegub kencang, kencang sekali. "Apakah kau baik-baik saja? Sepertinya tadi kau sangat ke takutan." Aku berusaha mengeluarkan suara. "Engh... ya aku b-baik, hanya saja tadi aku merasa takut." dia laki-laki.. sangat tampan! Ya tuhan... whuaaa... dia tersenyum padaku!
"Mari kita tanya pasangan pertama. Apakah kalian ingin menjalin hubungan lebih lanjut?" Apa?! Gila! Pertanyaan seperti apa itu? "Bagus lah jika kau sudah lebih baik. sepertinya kita pernah bertemu?" aku menelan ludah. "Ah ya... kau anak SMP yang waktu itu hampir menabrakku kan?"
"Jweosohamnida sunbae." aduh.. memalukan! "Salam kenal, aku Lee Donghae. Kau bisa memanggilku Donghae." aku sudah tahu namamu... bagaimana tidak? Aku kan secret admire mu. "Ya, salam kenal, aku Yuna. Senang bisa mengenal sunbae." ahahaaa.. sok formal! "Tidak perlu menggunakan bahasa yang formal juga tidak apa-apa. Kita sama-sama remaja, gunakan bahasa sopan tapi tidak perlu yang formal."
"Wah! Lihat! Adikku mendapat pasangan!"
"Oppa!!!!" aku tertawa kecil. Aku penasaran siapa yang menjadi pasangan Gaeul.. aku menjinjit berusaha mengintip di antara kepala-kepala manusia di depanku. APA?! Jun? Han Jun So?! APA?! Jun? Han Jun So?! APA?! Tidak bisa di percaya! APA?! Jun? Han Jun So?! Ya tuhan.. aku tidak bisa berhenti mengucapkan itu. Bagaimana bisa? Ahahah... tapi mereka cocok.
"Bagaimana? Mau melanjutkan hubungan atau tidak? Kalau kau mau melanjutkan aku akan mengabulkan satu permintaamu... tapi kalau tidak, jangan harap kau mendapatkan yang kau minta kemarin itu. Silahkan pilih!" Chun oppa tersenyum licik. "Oppa!!!"
"Cepat! Kita tidak punya banyak waktu, ini pestaku bukan pestamu." aku melihat Gaul berbisik pada Jun dan Jun hanya manggut-manggut saja. "Tapi kau harus janji! Awas kalau tidak! Aku akan menghancurkan pesta ini dan mebocorkan rahasiamu!"
"Jadi? Kau mau melanjutkan hubungan dengan Jun?" Gaeul menyipitkan mata. "You think?!" Chun oppa tersenyum licik. "Wah! Ada Donghae-ku yang tercinta rupanya! Jadi... bagaimana dengan gadis di sebelahmu? Wah.. kau Yuna?! Kenapa penampilanmu sangat berbeda?" aku bisa merasakan pipiku bersemu merah. "Cepat jawab! Kalau kau tidak mau lebih baik Yuna untuk-ku saja!" Donghae oppa diam sambil memandangi Chun oppa dalam-dalam. "Sebaiknya kita keluar." Donghae oppa menarik lembut lenganku. Ya tuhan... aaaa... aku...aaa... beruntung!
"Baiklah-baiklah, aku minta maaf. Aku mengerti. Sekarang pasangan selanjutnya!" aku tidak mendengar lagi apa yang di ucapkan Chun oppa karena sekarang aku sudah berada di taman belakang. Kami duduk di bangku yang menghadap kolam.
 "Jadi kau yang bernama Yuna..."
"Donghae oppa mengenalku sebelumnya?" aku bingung kenapa tiba-tiba Donghae bicara begitu. "Tidak, tapi Li.. ah maksudku Chun Li pernah menceritakan tentang dirimu." Aku menelan ludah. "Benarkah? Apakah oppa menjelek-jelekkan aku di depan Donghae oppa?"
"Tidak, dia justru memujimu."
"Ah.. apa benar?"
"Ya... mulai saat itu aku sering memperhatikanmu." Tunggu... apa maksud dari semua ini? "Apakah menurutmu aneh jika menyukai orang yang perbedaan umurnya lebih jauh dari kita?" aku memutar otak untuk mencari jawaban yang tepat. "Entahlah, tapi bagiku tidak aneh. Aku brother complex, aku menyukai laki-laki yang lebih tua atau setidaknya dewasa. Mungkin oppa mengalami sister atau mother complex. Apa oppa punya adik atau kakak?" dia menggeleng.
"hemm.. biasanya anak tunggal atau anak terakhir mengalami brother atau sister complex. Atau bahkan ada yang mother complex. Umur bukan alasan, terserah apa kata orang.. yang menjalani diri kita sendiri bukan orang lain. Kalau mereka bilang aneh, ya sebenarnya merekalah yang aneh. Memang ada apa?"
"Entahlah.. aku merasakan sesuatu terhadap seseorang yang perbedaan umurnya jauh dan aku belum begitu mengenalnya."
"Wah.. sulit juga." padahal dalam hati aku meraung-raung karena ternyata oppa sudah tertarik pada gadis lain. "Bagaimana bisa gadis itu membuat oppa menyukainya, padahal belum saling kenal?" dia mendesah. "Saat oertama dia muncul di sekolah, aku memerhatikan gayanya. Dia punya gaya, dan senyumnya ramah. Rambutnya panjang dan sepertinya halus, dia juga sangat cool. Aku pikir aku tidak akan bisa bertemu dengannya lagi karena aku tidak tahu dia siapa dan dia anak baru sepertinya. Tidak di sangka aku bertemu lagi dengannya, begitu aku mendengar suaranya saat bicara aku semakin terpesona entah bagaimana itu terjadi. Jika saja aku bisa bertemu dengannya sekali lagi maka aku akan langsung menyatakan perasaanku karena aku takut aku tidak bisa bertemu dengannya lagi. Aku ingin dia jadi milikku, sehingga dia tidak bisa pergi dariku." Ingin rasanya aku menangis.. tapi tangisan ini atas apa? Patah hati atau terharu?
"Apakah kau akan membantuku? Aku butuh latihan." jangan menagis... jangan menangis... "Baiklah, kenapa tidak?" aku tahu senyumku sangat muram, seperti seorang saudagar kaya raya yang habis tertipu lalu anaknya terlindas kereta dan sekarang suaminya meminta izin untuk menikah lagi. Dia menarik napas panjang, berusaha rilex.
"Aku mungkin belum begitu mengenalmu dan kita belum saling mengenal satu sama lain. Tapi selama aku memperhatikanmu, aku tahu kau pantas dan baik untukku. Apakah kau mau menjadi milikku?" mataku semakin berkaca-kaca. "Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, aku tidak bisa menunggu lebih lama karena aku tidak ingin kehilanganmu. Aku tidak tahu kapan bisa bertemu lagi denganmu." Ya tuhan... senyumku semakin muram, apakah harus aku menggunakan topeng agar tidak ketahuan?
"Tapi tuhan mengizinkanku untuk bertemu lagi denganmu, dan di sinilah kita sekarang. Dan aku bilang aku akan menyatakan perasaanku pada gadis itu jika aku bertemu lagi, dan ya... sekarang aku menyatakan itu padamu. Apa kau mau menjadi milikku dan tetap bersamaku... Yuna?" Apaaa???!!!!


 

Will Be Continued
***

By Lana

9 comments:

  1. Waaahhhh.... geregetan!! Keep write! Seruuu... kocak lagi!

    ReplyDelete
  2. fathia says:
    aaaaaahhhhh!!!!bikin lagi dong!waiting for onew's return!fighting!uoooauououuouououou

    ReplyDelete
  3. Talita :

    @Fathia :Waaahhh... tau dari mana ada Onew return nya???
    Seruuuu!!! Tapi kok nama Jun beda? di Part 1 namanya Jun Woo.. kenapa di sini namanya Han Jun So?
    Tapi tetep... Donghae the besstttt!!!!! Keep write!!!

    ReplyDelete
  4. Thanks ya semua udah baca!
    @Fathia : Wahh.. udah gak sabar ya?? Tenang, udah dalam proses penulisan kok tapi itu di chapter 2. Tunggu yah.. ^.^, available on SHINeeworldfivtion if already done.

    @Talita : Ahaha... maklum yah.. soalnya yang nulis beda. Nanti di perbaiki deh.

    Kayaknya bakal ada delay deh buat My Past Future. Soalnya dua-duanya (penulis) ada ujian kelulusan bulan ini. Jadi kalo sempet ya posting kalo enggak sempet yaa.. masih ada postingan lain kok.

    Thanks alot ya para reader...

    ReplyDelete
  5. * sorry salah ketik.. SHINeeworldfiction maksudnya

    ReplyDelete
  6. @Talita & E.L.F Rya : Bukan! Bukan gitu... itu bukannya salah tulis atau aku sama Karlie gak konfirmasi tentang nama Jun... tapi baca aja... akan di ungkap tentang nama Jun di, entah part berapa. Tapi yang pasti baca aja.. Sekali lagi itu bukan sebuah kesalahan tapi itu bagian dari cerita. Okay?

    Makasih udah baca dan keep support us!

    ReplyDelete
  7. fathia

    @talita :iya,ada tulisannya di main cast!
    @the writers :take your time guys!we'll be waiting patiently! ;)

    ReplyDelete
  8. Like E.L.F said, chapter 2 akan di muat di shinee world fiction. Tapi sorry.. untuk sementara shinee world akan di suspend dulu. Karena sebuah alasan tertentu. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tolong jika teman suju reader ada yang baca shinee world fiction bisa di beritahu bahwa untuk sementara SWF tidak bisa di buka dulu. Terima kasih banyak...

    ReplyDelete
  9. Vita :
    @E.L.F.. Rya.. lo nulis juga kek, enak bener cuma ngurus blog, masukin posting terus nyuruh staff lain buat kerja. Haa.. ya gak seru! Gw penasaran lo kalo nulis cerita gimana...

    ReplyDelete

Please comment as Name/URL. Form URL nya gak di isi juga gak apa-apa. Yang penting tulis nama. Thanks!