ANNOUNCEMENT !!

Please read page About This Blog to know the rules of this blog. You can join this blog and send your fiction! Thanks for visit.

- E.L.F -

3.14.2010

My Past Future

Authors : Karlie & Lana
Chapter : 1
Part : 5

Main Cast : Donghae, Yuna, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, Super Junior, SHINee


~ Donghae Pov ~

“Ini… name tag mu terjatuh.” Gadis tersebut langsung mengambil name tag-nya dari tanganku mengucapkan terima kasih dan buru-buru pergi. Benarkah dia orangnya? Tapi kenapa lagi-lagi dia berbeda? Sebenarnya siapa Yuna itu? Apa mungkin yang bernama Yuna itu di sekolah ini ada tiga?
“Ya! Donghae oppa!” suara itu menghentikan langkahku. “Kau mau kemana? Aku di sini! Pasti Chun Li yang memintamu menjemputku? Ya kan? Sedang apa dia sekarang?” seperti biasa, si cerewet Gaeul mulai berceloteh. “Dia sedang berusaha berdekatan dengan murid baru di kelas kami.”
“Adakah? Memangnya boleh masuk setelah lewat satu bulan begini?”
“Entahlah, memang aku tahu? Bukan aku pemiliknya. Ayo pulang.” Sebenarnya Gaeul bisa pulang sendiri dengan bus. Tapi Chun Li terlalu khawatir adiknya di culik orang, jadi setidaknya aku harus mengantar anak ini ke charter terdekat dari rumahnya. Kami berjalan dalam diam, aku masih memikirkan siapa Yuna. Jika Yuna yang di maksud Chun Li adalah teman Gaeul yang culun itu… aku kurang yakin. Tapi apakah Yuna yang tadi menabrakku juga Yuna yang sama? Yuna yang menabrakku dengan sepedanya.
Sebenarnya aku tidak tahu siapa nama gadis yang menabrakku dengan sepeda, tapi begitu aku melihat anak laki-laki yang bersamanya aku yakin betul bahwa dialah orangnya. Tapi penampilannya sangat berbeda dengan Yuna yang aku lihat bersama Gaeul. Lalu.. Yuna yang tadi…
Arghhh… aku ini sedang bicara apa sih?! Bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang aku pikirkan dari tadi.

3.12.2010

My Past Future

Authors : Karlie & Lana
Chapter : 1
Part : 4
Main Cast     : Donghae, Yuna, onew 
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee, Super Junior


~Donghae Pov~

Apa benar gadis yang di bicarakan Li seistimewa itu? Itu pertanyaan yang sejak tadi terlintas di benakku. Bel pulang berbunyi, kami semua merapihkan barang-barang. “Apakah kau penasaran dengan gadis itu?” aku menoleh mendengar pertanyaan Li. “Tidak. Biasa saja.”
“Jangan berbohong. Aku sudah mengenalmu semenjak kelas 1 SD, aku sudah tahu ciri - cirimu jika pensaran, berbohong atau yang lain. Bercerminlah dan berbohong maka kau akan tahu kalau wajahmu itu berubah saat berbohong.” Aku tidak menjawab dan terus berjalan dalam diam. Seperti biasa, Chun Li tidak pernah berjalan dalam diam, ada saja yang ia lakukan sambil berjalan bersamaku. Entah menyapa orang, menendang orang, bermain dengan basketnya dan yang lain.. tapi lebih sering dia berjalan sambil mengerjai orang lain. Bagiku sudah sangat biasa berjalan dengan teriakan gadis-gadis mengomeli Chun Li karena mengintip rok mereka. 
Li tidak bermaksud apapun, hanya saja tangannya memang jahil. Tiada hari tanpa kejahilannya, kalau tidak ada yang marah dan memanggil nama Chun Li bukan Soanhwa High School namanya.

3.07.2010

Announcement

Sorry... there will a lot of delay, since i'm really busy for my school projects. And our staff  need a more time for read the fiction, since there's a lot of fiction in our inbox. But i promise, we will do our best... and the fiction that you send to us will be published.
And for My Past Future fiction. Will delay.. um.. i don't know till when. But i'm sure it's not been a long time, maybe just 1 week or 2 weeks. Because, in the fiction there's a 2 aouthor. Now it's the second author return, but she's really busy cause UN waiting for her on 29 Maret. And the first author it more busy, because UN is next week for her. So... yeah you know, there must be a delay. They have to study hard.

We are so sorry... really sorry.. but maybe there will be an update fiction on SHINeeworldfiction.blogspot.com
Thank you very much.. and i swear i really sorry...

3.02.2010

My Past Future

Author : Karlie & Lana
Chapter 1
Part : 3
Main Cast : Yuna, Donghae, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee

“Ahnoyhaseoyo! Jo neun Haeya imnida. Mohon bantuannya.” Gadis berambut panjang, bertubuh langsing dan tinggi membungkuk di depan kelas. “Ayo semua beri salam!” perintah sang guru. “Annyeonghaseoyo!” seru para murid serempak. “Chun cu, singkirkan barang-barangmu! Pindah ke kursi di sebelahmu!”
“Kenapa?! Aku tidak mau!” bantah Chun Li cuek. “Biar Haeya duduk di antamu dan Donghae. Kalian berdua kalau tidak segera di pisahkan aku takut kalau kalian jadi tidak normal!”
“Apa-apaan itu!” elak Donghae. “Tidak mau! Aku mau tetap berada di sebelah Donghae ku yang tercinta.” Dengan cepat Donghae memukul kepala Chun Li dengan buku yang berada di mejanya. “Cepat pindah! Atau kau akan ku jemur di luar!” dengan malas dan kesal Chun Li pindah satu kursi. “Nah Haeya, sekarang kau bisa duduk. Kalau kau membutuhkan bantuan kau bisa bertanya kepada Donghae atau ketua kelas. Jangan bertanya pada Chun cu atau kau akan tersesat.” Gadis tersebut tersenyum, manis sangat manis. “Ahaha! Sangat tidak lucu!” sayang sekali Chun Li tidak melihat senyum tersebut. “Silahkan duduk.” Haeya membungkuk. “Terima kasih.” Begitu Haeya duduk di kursinya, para laki-laki langsung sibuk menggodanya.
Tiba-tiba Donghae memukul kepala salah satu dari mereka. “Ya Changmin! Dasar bocah gila! Tidak kah kau malu bersikap tolol di depan gadis baru?” Changmin mengusap kepalanya yang kesakitan. “Tapi dia cantik! Tidak kah kau tertarik padanya?” Donghae terdiam lalu berbalik menghadap ke jendela di sebelah kirinya. Haeya diam-diam memerhatikan wajah Donghae, apakah benar Donghae tidak tertarik padanya?
“Siapkan mata pelajaran pertama, aku keluar sekarang. Ingat! Hari ini ada kelas malam!” seluruh murid langusng berseru tidak terima. “Sudah-sudah diam! Kalau kalian ingin protes-protes lah pada kepala sekolah kalian.” Guru tersebut langsung keluar dari kelas. Beberapa wanita langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Haeya begitu juga dengan yang laki-laki. Sedangkan Chun Li lebih tertarik bersama Donghae, keduanya mengobrol menghadap ke jendela membelakangi Haeya dan yang lain. “Apa menurutmu dia lumayan?” Donghae menatap Chun Li. “Jadi kau tertarik padanya?” Chun Li memanglingkan wajah. “Akui saja. Kalau kau mengakui itu lebih dulu dariku maka aku akan berusaha untuk tidak menyukainya karena aku tidak akan mengambil milik temanku sendiri.” Chun Li tersenyum kuda. “Kau temanku yang terbaik!”
“Terima kasih banyak!”
“Hey. Kau ingat ada apa minggu depan?”

My Past Future

Author : Karlie & Lana
Chapter 1
Part 2 
Main Cast : Yuna, Donghae, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee


~Yuna Pov~

Pagi ini aku bangun dengan semangat luar biasa. Kalian sudah melewatkan kisahku selama 1 bulan rupanya. Jadi, setelah hari pertama itu aku menjalani hari seperti biasa hingga sosok seorang laki-laki kembali menarik perhatianku. Aku pikir aku terpesona pada senyumnya. Sungguh di sayangkan di abukan murid SMP di sekolahku, tapi dia alumni SMP ini. Dia kini bersekolah di SMA swasta terbagus di Seoul dan letak SMA itu tepat di sebelah SMP ku karena rupanya pemiliknya sama. Kkkk~~!
Beruntungnya lagi, dia teman kakak pertama Ga'eul! Jadi kini aku sudah tahu siapa nama laki-laki itu, Lee Donghae. Ga'eul, jika di lihat dari nama pasti yang terlintas di pikiran dia adalah orang yang lembut, pendiam, tenang, imut, sopan dan anggun. Tapi tidak! Dia satu-satunya anak perempuan di keluarga dari 4 bersaudara.
Dia anak ke tiga, adiknya laki-laki masih berumur 4 tahun jadi Ga'eul adalah gadis kesayangan keluarga. Kakak dan orangtuanya sangat mendambakan Ga'eul bersikap seperti seorang "gadis remaja". Aku baru kenal dengan keluarganya tidak sampai satu bulan tapi aku sudah di anggap seperti bagian dari keluarga itu karena mereka mendambakan anak sepertiku..kkk~~ Ga'eul, Ga'eul!

My Past Future

Author : Karlie & Lana
Chapter 1
Part : 1 

Main Cast : Yuna, Donghae, Onew
Support Cast : Gaeul, Jun, SHINee


~Yuna Pov~

Tahun ajaran baru... aku melangkah memasuki halaman sekolah swasta terbesar di Korea. Seorang guru memandangiku dengan tidak enak, apa yang salah denganku? Aku menoleh ke belakang, ah ya! Rupanya dia guru baru yang di maksud, pantas dia menatapku dengan tatapan aneh itu. Aku membungkuk 90 derajat untuk menjaga kesopanan, guru tersebut balas membungkuk tapi tidak berkomentar. Para kakak kelas saling berbagi cerita di hari liburnya, para murid baru sibuk mencari teman dari satu sekolah mereka untuk menjalani Masa Orientasi bersama. Sedangkan aku, berdiri di tengah lapangan memandang sekeliling gedung sekolah besar ini. Mengamati setiap wajah murid, setiap meter tanah yang di gunakan lalu memandang denah sekolah yang berada di tanganku.
Apakah aneh jika orang Korea tidak bisa berbahasa Korea? Tidak juga. Aku orang Korea tapi aku tidak bisa berbahsa Korea. Aku lahir di Jepang dan tinggal di sana selama 5 tahun, 5 tahun kemudian aku pindah ke Amerika selama 3 tahun, lalu pindah ke Indonesia dan tinggal selama 3 tahun dan kini aku berada di Korea untuk menjalani masa SMP ku. Aku berjalan menyusuri jalan setapak yang menuju ke taman sekolah dan ruang kesenian. Ya itu dia! Koperasi. Dengan semangat aku berjalan lebih cepat memasuki tempat tersebut.
"Annyeong haseoyo." Sapaku begitu membuka pintu. "Wah murid pindahan baru ya?" seorang guru langsung menyambutku dengan ramah. "Iya." jawabku. "Aksenmu lumayan. Ahnoyhaseoyo." guru itu menyapa orang yang berada di belakangku. "Temanmu?" aku mengangguk cepat. "Aku membutuhkan seragamnya, dia lupa mengambil kemarin.." Guru itu mengangguk. "Tunggu sebentar, sepertinya memang ada seragam yang tertinggal." guru tersebut masuk ke ruangannya. "Nona, apa yang nona lakukan! Aku di sini bukan untuk sekolah tapi untuk menjaga nona."


"Tapi aku akan membuat orang-orang memperhatikanku jika kau selalu berpakaian jas dan berjalan di belakangku tanpa bicara. Menurut atau kau di pecat!" ancamku. "Baiklah nona, maafkan saya." guru tersebut keluar dari ruanganya dan membawa satu set seragam sekolah. "Apakah nama mu, Jun Woo?" aku mengangguk untuknya, aku memang sudah memesan seragamnya untuk berjaga-jaga. "Ini, kenakan ini sebelum jam efektif di mulai atau kau akan kena hukuman." aku dan Jun membungkuk. "Terima kasih banyak bu, kami pergi yah! Annyeong haseoyo." aku memberikan seragam itu kepada Jun. Umur kami sama, tapi keluarganya sudah mengabdi pada keluargaku sejak lama. Jadi ini sebuah kebersamaan secara turun temurun, dengan sangat terpaksa Jun harus menjadi penjagaku hingga akhir hayatku. Ckckck... kalian pasti belum mengerti apa maksudku.
Setelah Jun mengganti pakaiannya aku dan Jun bergabung dengan kerumunan murid baru. Kami berdua memang tidak ikut mengobrol, tapi kami hanya duduk di dekat mereka untuk memantau apa perintah dari para senior. "Jun, tidak inginkah kau mencari teman baru? Biar bagaimanapun aku adalah orang yang kejam jika terus membuatmu berjalan di belakangku, tidak memiliki teman dan tidak sekolah. Aku tahu sebenarnya kau orang yang supel, cepat menjauh dariku dan cari teman baru!" aku mendorong Jun pergi. Tidak lama seseorang menghampiriku. "Hai, ahnoyhaseoyo." aku mendongak untuk melihat wajahnya. "Hai juga... Kim... Nang... Tan." aku berusaha membaca name tag miliknya. "Ahahaha... rupanya kau kurang lancar berbahasa Korea yah, tapi aku suka aksen mu. Namaku Kim Gaeul. Namamu Yuna? Hanya Yuna tanpa nama depan atau belakang?" gadis itu duduk di sebelahku. "Ya, eh tidak juga sih... namaku Han Yuna. Kau terlahir di musim gugur yah?"
"Wah sepertinya arti namaku terlalu mudah di tebak yah. Ahahahaha... aku lihat tadi kau bersama seorang , chingurang (dengan teman)?" aku menoleh padanya. "Ya. Apakah teman SD-mu tidak ada yang masuk ke sekolah ini?" Gaeul mengerucutkan bibirnya. "Banyak sih, tapi aku ingin mencari teman baru. Karena aku juga tidak begitu dekat dengan mereka yang masuk ke sini. Tadinya aku menolak untuk masuk ke sini, tapi karena kakak-ku bersekolah di sini jadi dengan terpaksa aku mengikutinya." aku menikmati angin yang berhembus. "Tapi kenapa kau tidak ingin bersekolah di sini? Inikan sekolah yang sangat bagus, jarang sekali ada orang yang tidak mau masuk ke sini." Gaeul meniup pony nya, "justru karena itu aku tidak mau masuk ke sini, terlalu banyak orang yang mendambakan sekolah ini. Hey, sepertinya kita di panggil. Ayo!" Gaeul menarik tanganku menuju barisan.